Kurikulum Tahsin dan Tajwid
A. Makharijul hurf
1. Al-Jauf
Memiliki arti rongga mulut atau tenggorokan, di mana kita dapat melafalkan bunyi huruf hijaiyah yang keluar dari rongga mulut dan rongga tenggorokan ada tiga macam, yaitu alif ( ا ), wawu mati ( وْ ) dan ya’ mati ( يْ )
2. Al-Halqu
Memiliki arti kerongkongan atau tenggorokan, di mana kita dapat melafalkan huruf hijaiyah yang terletak pada kerongkongan atau tenggorokan. Berikut pembagiannya,
a. Aqshal halqiy
Pangkal tenggorokan,yaitu huruf hamzah ( ء )dan ha’ ( ه )
b. Wasthul halqiy
Pertengahan tenggorokan, yaitu huruf ha’ ( ح ) dan ’ain ( ع )
c. Adnal halqiy
Ujung tenggorokan, yaitu huruf ghoin ( غ ) dan kho’ ( خ )
3. Al-Lisan
Memiliki arti lidah, ada 18 huruf yang bisa kita lafalkan dengan keluar dari lidah. Dikelompokan sebagai berikut.
Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang yaitu huruf Qof (ق).
Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu huruf Kaf (ك).
Tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ( ج ), Syin ( ش ) dan Ya’ ( ي ).
Tepi lidah, yaitu huruf Dlod ( ض ).
Ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam (ل).
Ujung lidah, yaitu huruf Nun (ن).
Ujung lidah tepat, yaitu huruf Ro’ (ر).
Kulit gusi atas, yaitu Dal (د), Ta’ (ت) dan Tho’ (ط).
Runcing lidah, yaitu huruf Shod (ص), Sin (س) dan Za’ (ز).
Gusi, yaitu huruf Dho’ (ظ), Tsa’ (ث) dan Dzal (ذ).
4.Al-Syafatain
Memiliki arti dua bibir, di mana kita dapat melafalkan huruf-huruf syafatain ialah wawu (و), fa’ (ف), mim (م) dan ba’ (ب) dengan rincian sebagai berikut :
Fa’ (ف) keluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
Wawu, Ba, Mim (و , ب , م) keluar dari antara dua bibir (antara bibir atas dan bawah). Hanya saja untuk Wawu bibir membuka, sedangkan untuk Ba dan Mim bibir membungkam.
5. Al-Khaisyum
Memiliki arti pangkal hidung, di mana kita dapat melafalkan huruf-huruf berikut ini dan mengeluarkannya pada janur hidung. Biasanya sering kita temui pada huruf ghunnah mim dan nun.
Nun bertasydid (نّ)
Mim bertasydid (مّ)
Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy
Mim sukun yang bertemu dengan mim (م) atau ba (ب)
B. Tajwid dan tahsin
1. Sukun dan tanwin
a. Idzhar
b. Idgham bighunnah
c. Idgham billaghunnah
d. Iqlab
e. Ikhfa haqiqi
2. Mim sukun
a. Ikhfa syafawi
b. Idgham mimi
c. Idzhar Syafawi
3. Mim tasydid dan nun tasydid
4. Lam ta’rief
a. Idzhar qamariyah
b. Idgham syamsiah
5. Qalqalah
C. Mengenal Macam tanda Waqaf
1. Tanda م
Tanda waqaf (م ) disebut dengan waqaf lazim.
2.Tanda waqaf قال
Tanda Waqaf قال disebut dengan tanda waqaf kafi
3.Tanda waqaf صلى
Tanda waqaf صلى disebut dengan waqaf Hasan.
4.Tanda waqaf ج
Tanda ج disebut dengan tanda waqaf jaiz.
5. Tanda Waqaf (.’. …. .’.)
Tanda (.’. …. .’.) disebut dengan tanda waqaf al muraqabah.
6. Tanda لا
Tanda لا disebut dengan tanda waqaf laa washal.
D. Kesalahan Kesalahan Dalam Membaca Al Qur’an
Ada 2 jenis kesalahan (Lahn) dalam membaca Al-Qur’an yaitu :
1. Lahn Jalliy (Kesalahan yang jelas/berat)
Lahn Jaliy yaitu kesalahan dalam pengucapan lafazh, sehingga merusak teori bacaan baik merusak makna atau tidak.
Dan yang termasuk Lahn Jaliy adalah :
a. Salah Makhroj (pengucapan huruf)
contoh lafazh كثـير artinya banyak
jika dibaca dibaca كسير dengan huruf س (sin) maka artinya menjadi pecah
b. Salah Harokat
contoh lafazh انعمت dengan harokat (ta) artinya telah Engkau telah beri ni’mat.
jika dibaca انعمت dengan harokat (tu) maka artinya menjadi aku telah beri ni’mat.
c. Salah Panjang Pendek
contoh lafazh ان الله لا يحب الكافرين dengan لا (laa dibaca panjang) artinya “Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”
jika لا dibaca pendek maka artinya menjadi “Sesungguhnya Allah sangat menyukai orang-orang kafir”
d. Salah Wakaf dan Ibtida (berhenti dan memulai)
contoh berhenti pada lafazh ياايها اللذين آمنوا لا تقربوا الصلوة لا “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu sholat” padahal lanjutannya adalah “ketika dalam keadaan mabuk hingga sedar dari mabuknya.
Atau memulai membaca ayat ان الله ثالث ثلاثة لا “Sesunggunya Allah itu tiga”
e. Salah/Kurang tasydid
contoh membaca lafazh اياك
tanpa tasydid, padahal seharusnya dengan tasydid.
Jika dengan tasydid kalimat اياك artinya “Hanya kepadaMu. namun jika tanpa tasydid maka artinya “Sinar matahari”
2. Lahn Khofiy (Kesalahan ringan)
Yaitu salah dalam pengucapan lafazh hingga merusak teori bacaan namun tidak sampai merusak arti. Seperti tidak gunnah, atau kurang, kurang panjang dalam pengucapan mad wajib, mad lazim,atau panjang mad yang sama tapi tidak dibaca sama dalam satu bacaan dll.
Contoh kalimat اولئك, جآء seharusnya dibaca 4 – 5 harokat, namun dibaca 2 harokat saja.
Dan kalimat ان/عم gunnahnya harusnya ditahan 2 – 3 harokat namun dibaca tanpa gunnah
Contoh tidak sama membaca panjang mad jaiz, dalam satu bacaan terkadang dibaca Kadang 4 dan seterusnya.
E. Waktu Pelajaran tahsin dan tajwid
1. Peserta santri baru yang diterima harus melaksanakan test tahsin dan tajwid lebih lanjut.
2. Setelah mengetahui kemampuan tahsin dan tajwid maka dimasukkan ke dalam kelompok sesuai kreteria kemampuannya.
3. Santri baru mendapatkan pelajaran terhadap materi tahsin dan tajwid sebagai tahap awal. Pelajaran ini diberikan selama 1 bulan.
4. Jika sudah dinyatakan lulus maka santri melanjutkan untuk tahapan Tahfidz.
5. Jika di tahap ini dinyatakan belum lulus, maka akan diperpanjang sampai santri bisa menguasai dasar- dasar tahsin dan tajwid. Tahapan ini juga dilakukan selama 1 bulan.
Namun untuk tahapan ini juga sambil diberikan kesempatan menghafal meski hanya sedikit-sedikit dulu. Sambil terus dibimbing kebenaran tajwid dan tahsin dari bacaannya.