Siapa Sebenarnya Musuhmu


Siapa Sebenarnya Musuhmu

Adik adik gimana kabar hari ini?

Sehat fisik kan? Sehat iman juga kan ? Insya Allah Alhamdulillah

Hari ini kita bincang bincang tentang “perang” ya. Biasanya kalau bicara perang  menyenangkan, karena menegangkan, menarik perhatian selalu penasaran ingin tahu hasil akhirnya gimana.  Apakah menang atau kalah. Tapi kalau kita yang menjalaninya biasanya nggak mau. Kebanyakan nggak akan tahan dengan kondisi sulit saat peperangan. Karena harus bersusah payah, berada dalam keadaan nggak nyaman, harus bekerja keras, harus menguras kekuatan fisik dan psikis untuk mengalahkan musuh. Itupun belum tentu tahu hasilnya gimana. Menang atau kalah.

Sebagaimana Allah kabarkan sifat manusia di dalam Al Qur’an Al Ma’arij ayat 19-20 gimana adik adik ? Masih ingat

۞إِنَّ ٱلۡإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا

إِذَا مَسَّهُ ٱلشَّرُّ جَزُوعٗا

-Surat Al-Ma’arij, Ayat 20

Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.(19)

Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,(20)

Surat Al-Ma’arij, Ayat 19-20

Meski kita membenci peperangan, namun sejatinya kita tiap hari terus berperang dengan musuh. Dan itulah yang dikehendaki Allah. Agar manusia bekerja keras untuk mendapat kemenangan.

Allah menerangkan kondisi manusia

لَقَدۡ خَلَقۡنَا ٱلۡإِنسَٰنَ فِي كَبَدٍ

أَيَحۡسَبُ أَن لَّن يَقۡدِرَ عَلَيۡهِ أَحَدٞ

Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.(4)

Apakah dia (manusia) itu mengira bahwa tidak ada sesuatu pun yang berkuasa atasnya?(5)

-Surat Al-Balad, Ayat 4-5

Memang berperang itu nggak nyaman. Namun jika kita nggak mau maka kita akan mendapatkan kondisi yang jauh lebih nggak nyaman dibanding berperang di dunia. Yaitu di neraka.

Lalu siapa yang Kita perangi?

Siapa musuh kita ?

Jika kita bicara perang akan keluar beberapa kosa kata. Perang siapa vs siapa, mana musuh mana yang kawan, siapa yang menang dan siapa  yang kalah. Lalu pakai senjata apa. Trus strategi perangnya gimana biar menang. Dan lain lain.

Adik adik mungkin ada yang berfikir ngapain perang, mendingan damai. Atau ada yang mengatakan aku nggak mau punya musuh. Aku mau berbuat baik kepada semuanya.

Adik adik ingat ya. Nggak akan ada orang hidup di dunia yang nggak mempunyai musuh. Pasti semua mempunyai musuh. Allah menciptakan kebaikan pasti akan musuhnya yaitu  kebatilan. Itu sudah sunnatullah.  Nabi kita Muhammad SAW saja kurang baik apanya. Akhlaknya paling mulia, terpercaya , jujur, suka menolong ternyata juga dimusuhi kafir Quraisy. Jadi beliaupun sebagai seorang baik juga punya musuh.

Adik adik juga nggak akan bisa menjadi orang separoh separoh. Mau yang baik tapi mau juga yang buruk. Kalau kaya gitu maka akhirnya akan jadi buruk juga. Nggak bisa dicampur aduk. Bisa bisa malah terjebak menjadi orang munafik. Kalau berkumpul dengan orang baik ikut ikutan. Sambil sesekali mencela mereka yang melakukan dosa. Namun kalau pas ngumpul orang orang kafir ( orang orang buruk) maka ikut ikutan kebiasaan buruk mereka.  Sambil sesekali mencela orang-orang mukmin. Inilah yang dinamakan munafik.

Dan ingat adik adik justru orang yang munafik bisa dilempar di dasar neraka.

Ide campur aduk ini seperti  idenya orang kafir saat mengajak mencampur adukan dalam ibadah.

لَآ أَعۡبُدُ مَا تَعۡبُدُونَ

وَلَآ أَنتُمۡ عَٰبِدُونَ مَآ أَعۡبُدُ

وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٞ مَّا عَبَدتُّمۡ

وَلَآ أَنتُمۡ عَٰبِدُونَ مَآ أَعۡبُدُ

لَكُمۡ دِينُكُمۡ وَلِيَ دِينِ

aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah,(2)

dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, (3)

dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,(4)

dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah.(5)

Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”(6)

Surat Al-Kafirun, Ayat 2-6

Di dalam ibadah menyembah Tuhan maka kita sebagai seorang muslim nggak bisa menyembah Tuhan kita Allah dan Tuhan orang kafir yang diada adakan mereka. Jika kita sampai lakukan itu maka justru kita sudah lakukan perbuatan syirik yang nggak diampuni Allah SWT.  Misalnya ibadah natal kita ikut ikutan merayakan bersama orang orang Nasrani. Alasannya karena toleran. Padahal surat Al Kafirun sudah jelas.

Melarang ibadah campur aduk

Kembali ke pertanyaan Siapa MUSUH kita ?

Musuh kita yang sebenarnya sudah ditetapkan oleh Allah sejak Adam as diciptakan.  Allah memerintahkan Iblis untuk sujud kepada Adam. Kemudian karena sifat sombong Iblis menolak perintah Allah untuk sujud pada Adam. Iblis beralasan kalau dia lebih mulia dari Adam. Karena Adam diciptakan dari tanah sedang dia (iblis ) diciptakan dari api.

Adik adik, ini kesalahan fatal Iblis menolak perintah Allah. Ditambah lagi alasannya dibuat buat nggak ada dasar sama sekali. Dia berfikir lebih mulia karena diciptakan dari api. Sejak kapan kalau api lebih mulia. Sejak kapan kalau api lebih baik. Apakah kalau api berwarna kuning , lalu tanah warna hitam, lalu api lebih baik. Jadi alasan yang diberikan nggak masuk akal sama sekali.

Adik adik pakai alasan yang kelihatannya masuk akal saja , Allah tetap akan murka jika perintahnya nggak ditaati, apalagi ini pakai alasan yang nggak punya dasar jelas. Maka Allah pun menjatuhkan hukuman agar iblis keluar dari surga.

Kemudian Iblispun menjadi hasad dengan Adam. Karena hasad terhadap Adam as maka iblis bertekad menjerumuskan Adam dan Hawa sehingga melakukan hal yang dilarang Allah. Akhirnya Adam dan istrinya diturunkan dari Surga. Saat itulah Allah menetapkan bahwa kamu ( Adam) dan yang lain (Iblis) akan terus menjadi musuh. Iblis dengan bala tentaranya setan akan mengajak anak cucu Adam  untuk bersama menemaninya di neraka. Siapa itu? Yaitu anak cucu Adam yang nggak mau taat kepada Allah.

Jadi siapa Musuh kita adik adik ?

Setaaan. Iya benar musuh kita yang sesungguhnya adalah setan.

وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ

Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan.

Lalu kalau sudah tahu gimana langkah kita adik adik ?

Seorang ahli perang mengatakan jika kamu ingin memenangkan pertempuran maka apa yang harus dilakukan ?

Pertama

adalah mengenali diri sendiri apakah kelebihan dan kekuatannya. Ini kekuatan seseorang dalam muhasabah. Kekuatan kejujuran dalam introspeksi. Ketajaman dalam membaca  tentang plus minus  diri sendiri.

Kelebihan pada diri sendiri akan dioptimalkan menjadi senjata untuk melawan musuh setan.

Sementara kelemahan kita terus menerus diperbaiki sehingga tidak menjadi sasaran musuh.

Misalnya gini adik adik..

Kalau adik adik punya kelebihan suka bergaul dengan teman, maka lakukan pergaulan dengan orang orang yang baik. Sehingga adik adik bisa menjadi orang baik juga. Kalau terpaksa bergaul dengan orang yang kurang baik maka adik adik dengan ” kemampuan bergaul” tersebut ajak sedikit demi sedikit teman teman ke arah kebaikan. Pengaruhi mereka agar jangan melakukan hal yang melanggar syariat. Misalnya saat adzan waktu sholat langsung ajak kawan untuk untuk ke masjid bareng bareng.

Di sisi lain jika adik adik punya kekurangan misalnya agak kurang rajin membaca Al Qur’an. Maka gimana caranya supaya bertambah rajin ? Misalnya dengan membeli Al Qur’an besar dan berwarna dengan tulisan yang mudah dibaca. Maka adik adik akan merasa lebih asyik kalau membaca Qur’an. Bisa juga berteman dengan yang lebih rajin baca Al Qur’an. Mudah mudahan akan menjadi lebih rajin. Atau bisa mengikuti Rumah Tahfidz biar tambah semangat.

Gitu adik adik. Adakah yang sudah ikut Rumah Tahfidz ?

Itu dulu adik adik cara pertama agar memenangkan pertempuran melawan setan. Adik adik mau jadi pemennag atau orang kalah ?… menang

Lakukan tips pertama ya.

Kita lanjut ceritanya besuk lagi ya? InsyaAllah.